LIVERPOOL – Liverpool terakhir tampil sebagai jawara di liga domestik saat era Kenny Dalglish, 1989-90, setelah itu klub Merseyside ini puasa gelar. Hingga era Steven Gerrard memasuki senja, The Redsbelum juga menggondol trofi.
Musim lalu, Liverpool bertengger di peringkat tujuh pada akhir kompetisi. Musim sebelumnya di peringkat delapan. Pada 2010-11, Liverpool berakhir di posisi enam, dan duduk di posisi tujuh pada musim 2009-10.
Padahal pada 2008-2009, The Reds masih bertarung ketat dengan Manchester United merebut pucuk klasemen, meski akhirnya harus rela duduk di posisi runner-up, selisih empat poin dari The Red Devils di puncak klasemen.
“Kami hampir saja meraihnya di bawah asuhan Rafa Benitez. Dalam beberapa pertandingan kami bermain imbang, seharusnya kami dapat memenangkannya. Itu beberapa hal yang saya sesali, namun saya adalah orang yang melihat kedepan.” Kata Gerrard, seperti dikutip ESPNFC.
Empat musim terakhir, habitat papan tengah seolah menjadi langganan Liverpool bercokol di Premier League. Tapi, nasib Merseyside Merah, musim ini, cukup cerah. Pasukan Brendan Rodgers tampil kompetitif. Setidaknya hingga pekan ke -11, Liverpool berada satu tingkat di bawah Arsenal yang memegang puncak klasemen. Posisinya pun tak jauh, hanya terpaut dua poin (25-23). Ini masanya kebangkitan Liverpool, untuk melengkapi gelar liga yang masih stagnan di angka 18?
Gerrard tentu berharap Liverpool mengakhiri kampanye musim ini dengan trofi Premier League. Sebagai pemain top Inggris, jelas ada yang belum lengkap bila belum pernah merasakan gelar itu.
“Namun saya tidak berpikir akan menghabiskan sisa hidup dengan rasa frustrasi dan terganggu karenanya. Saya tidak berpikir itu adil untuk diri saya sendiri. Sejak saya masuk tim utama di umur 18 tahun, saya berusaha memenangkan trofi, namun itu tidak terjadi.Saya mendapat beberapa kali kesempatan dan saya akan terus berjuang untuk mendapatkannya,” ucap pemain yang membela Liverpool sejak 1998 itu.